Minggu, 20 November 2016

makna dan tujuan umpan balik



Makna umpan balik 

Yang dimaksud umpan balik adalah pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya kepada siswa untuk memperbaiki atau meningkatkan pencapaian/hasil belajarnya.
Umpan balik hanya dapat berfungsi memperbaiki belajar siswa dalam kondisi tertentu saja. Hanya menyajikan tes dan memberikan serta menyapaikan skor kepada siswa tidak terlalu mempengaruhi penampilan siswa. Baru bermanfaat apabila guru bersama siswa menelaah kembali jawaban-jawaban tes, baik yang diijawab benar maupun salah oleh siswa diberikan kesempatan memperbaiki jawabannya yang salah itu. 
Kondisi atau keadaan siswa serta situasi pengajaran menentukan keberhasilan usaha pemberian umpan balik terhadap belajar siswa. Berikut ini beberapa ketentuan mengenai umpan balik :
a.       Umpan balik tidak mempermudah belajar jika :
-          Siswa mudah mengetahui jawaban yang benar sebelum memberikan atas soal jawaban itu (misalnya “nyontek” jawaban yang benar dari temannya tanpa mengolah soal itu dalam pemikirannya sendiri). 
-          Bahan yang hendak dipelajari terlalu sukar dimengerti oleh siswa sehingga siswa umumnya menebak jawaban soal-soal yang diberikan.
b.      Umpan balik membantu dan mempermudah belajar apabila dipenuhi syarat-syarat berikut ini :
-          Mengkonfirmasikan jawaban-jawaban benar yang diberikan siswa, dan menyampaikan kepadanya seberapa jauh dia mengerti materi belajar yang disajikan. 
-          Mengidentifikasikan kesalahan serta memperbaikinya atau menyuruh siswa memperbaiki sendiri. 
Umpan balik tidak akan membantu belajar siswa jika siswa tidak mengerti bahan yang ahrus dikuasainya dahulu sebelum mempelajari hal yang diteskan itu, atau hanya mengerti sedikit, atau sama sekali tidak mengerti isi pelajaran pada waktu tes itu disajikan. Hal ini menunjukkan pentingnya memeriksa tes siswa dan memperbaiki kesalahan (atau siswa itu yang diminta memperbaiki kesalahan dalam tesnya) sebalum memasuki topic baru dimana bahan yang dites merupakan persyaratan (prerequisite). Penting pula untuk sering memberikan umpan balik selama pelajaran berlangsung, baik terhada hasil tes maupun jenis hasil evaluasi lainnya (misalnya tanya jawab dalam kelas). 
Umpan balik mempunyai peranan yang pentig, baik bagi guru maupun bagi siswa. Umpan balik dalam kajian ini adalah pemberian informasi mengenai benar atau tidaknya jawaban siswa atas soal/pertanyaan yang diberikan, disertai dengan informasi tambahan berupa penjelasan letak kesalahan/pemberian motivasi verbal/tertulis. Melalui umpan bbalik seorang siswa dengan mengetahui sejauh mana bahan yang telah diajarkan dapat dikuasainya, dengan umpan balik siswa dapat mengoreksi kemampuan diri sendiri, atau dengan kata lain sebagai sarana koreksi terhadap kemajuan belajar siswa itu sendiri. 
Umpan balik korektif memberikan informasi kepada siswa tentang seberapa baik hasil kerja, seperti mendiagnosis pengetahuan siswa sebelumnya, lebih mudah untuk mengerjakan beberapa topic dan keterampilan tertentu dibanding topic dan keterampilan lainnya. 
Sedangkan bagi guru, dengan umpan balik ia dapat mengetahui sejauh mana materi yang diajarkan telah dikuasai oleh siswa. 
Herman Hudoyono mengatakan, “berikan umpan balik kepada siswa dengan cara memberikan jawaban soal kepada siswa, dapat pula ditunjukkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa pada saat mengoreksi tugas-tugasnya.” 
Pentingnya umpan balik dalam pembelajaran di kelas berguna untuk membantu siswa belajar secara berkelompok (klasikal) maupun perorangan mengenai kemampuan bagaimana mengoperasikan sesuatu dan dapat mengetahui kemampuan individualnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa umpan balik dapat melatih / memberikan suatu keahlian/ keterampilan. 
Dengan demikian, dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan, pemberian umpan balik sangat diperlukan. Terlebih jika ditinjau dari penerapan konsep belajar tuntas (mastery learning) yang menghendaki semua siswa dapat mencapai tujuan yang dirumuskan secara benar dan maksimal.

   Tujuan umpan balik

Pengajar perlu mengetahui sejauh mana bahan yang telah dijelaskan dapat dimengerti oleh murid, karena dari sisnilah tergantung apakah ia dapat melanjutkan pelajaran/kuliahnnya dengan bahan berikutnya. Bilamana murid belum mengerti bagian-bagian tertentu, pengajar harus mengulang lagi penjelasannya. Pada umumnya murid juga tidak tahu sejauhmana bahan yang diterangkan dapat mereka pahami. Hal ini kiranya dapat dimaklumi, karena mereka tidak mempunyai waktu intuk memikirkan pengetahuan yang baru saja mereka peroleh. Maka dari itu pengajar harus sedikit memaksa sehingga murid dapat mengerti betul-betul bahan yang diterangkan.
Umpan balik tidak sama dengan penilaian. Umpan balik hanya betujun untuk mencari informasi sampai dimana murid mengerti bahan yang telah dibahas. Selain itu murid/mahasiswa  juga diberikan kesempatan untuk memeriksa sampai dimana mereka mengerti bahan tersebut, sehingga mereka dapat melengkapi pengertian-pengertian yang belum lengkap.
Itulah tadi bentuk-bentuk umpan balik yang dimaksudkan untuk melihat sejauh mana suatu penjelasan dapat tersampaikan secara baik. Dan para pembaca kiranya telah mengetahui bahwa ada berbagai macam bentuk umpan balik. Pilihan tentu saja tergantung pada pengajar yang bersangkutan. Hal yang paling penting adalah sejauhmana uraian yang diberikan dapat diterima secara jelas oleh murid. Pada umumnya pengajar kurang memikirkan perlunya mengadakan umpan balik seperti itu, sehingga ia tidak tahu efek pengajaran dari pengajaran yang ia berikan. Baru setelah seluruh kursus atau seluruh rangkaian pelajaran selesai diberikan. Terlihat pada waktu ujian bahwa  murid belum mengerti  secara baik bahan yang diajarkan. Dan itu berarti suatu keterlambatan. Sebaliknya, bilamana pengajar menyadari pentingnya umpan balik, maka pengajaran yang ia berikan akan menjadi lebih efektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar